Analisis Gaya Kepemimpinan       
     Tokok-tokoh di Indonesia




Tanggal : 24.okt.2016
Jam       : 16.43

Sebelum menganalisis lebih lanjut lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tipe dan gaya kepemimpinan, ada empat gaya kepemimpinan menurut Endin Nasrudin yakni:
1.      Tipe otoriter
Tipe otoriter adalah gaya pimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
2.      Tipe Laissez-faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas kecil yang para bawahannya secara aktif menentukan tujuan dan penyelesain masalah yang dihadapi.
3.      Tipe Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahannya.
4.      Tipe Pseudo-demokratis
Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah pada kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-samar, dan yang mungkin dilaksanakan tanpa disadari bahwa tindakan itu bukan tindakan pimpinan yang demokratis.

Sedangkan menurut Siagian (2002) terdapat lima tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Tipe pemimpin yang otokratik 
·        Seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
·        Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
·        Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
·        Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
·        Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
·        Dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan puntif (bersifat menghukum)
2. Tipe pemimpin yang militeristik 
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud seorang pemimpin tipe militeristik berbeda dengan seorang pemimpin modern. Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat:
  • Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan
  • Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan jabatan
  • Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya
 3. Tipe pemimpin yang paternalistik 
   Gaya kepemimpinan dengan tipe ini memiliki sifat: 
·        Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa
·        Bersikap terlalu melindungi
·        Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
·        Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif
·        Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasi 
·        Sering bersikap mau tahu

4.      Tipe pemimpin yang kharismatik 
Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif. 
5.      Tipe pemimpin yang demokratik 
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena:


·        Ia senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan
·        Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam usaha mencapai tujuan
·        Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
·        Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

Analisis gaya kepemimpinan tokoh-tokoh dibawah ini sesuai dengan teori yang anda dapatkan:
A.     Soekarno
B.     Soeharto
C.     Susilo Bambang Yudhoyono
D.     Joko Widodo

1. Presiden Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia ini adalah seorang orator ulung yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang populis, bertemperamen meledak-ledak, dan menyukai keindahan.
Gaya kepemimpinan beliau berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari Negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan fanatic. Sifat kepemimpinan yang menonjol adalah penuh percaya diri, penuh daya tarik, inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta melepas ketergantungan dari Negara-negara Barat.
2. Presiden Soeharto
Pemimpin kedua Indonesia ini merupakan pemimpin yang mempunyai visi dan misi, serta target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas. Mahir dalam strategi, details dan panda dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul.
Gaya kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian. 
     3. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden ke-enam ini presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Sosoknya demokratis, menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Pembawaan SBY yang karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara, tampak agak formal. Beliau selalu santun dalam berpenampilan dan berbusana. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.
4. Presiden Ir. H. Joko Widodo
Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 54 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Walikota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Gaya kepemimpinan Jokowi sebenarnya sangat bagus, yaitu dengan turun kelapangan umtuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. Dengan cara ini permasalahan dapat segera teratasi karena kita dapat menanyakan langsung kepada warga atau masyarakat sekitar apa permasalahan nya. Hal yang paling bagus dengan gaya kempemimpinan Jokowi adalah transparansinya, yaitu mempublikasikan semua informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu dana/anggaran digunakan untuk apa saja dan dapat meminimalisir terjadinya korupsi. Namun gaya kepemimpinan dengan cara ini bukan tanpa kekurangan, karena wilayah Indonesia sangat luas jadi sangat memakan biaya dan waktu, sehingga pengambilan kebijakan apa yang harus dilakukan menjadi lama, karena harus turun langsung kelapangan.


Daftar Pustaka

Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Nasrudin, E. 2010. Psikologi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kreativitas