Teori Kreativitas
Teori Kreativitas
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kreativitas merupakan usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang
didasari oleh intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi, juga
merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun
non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang
sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugerah yang ajaib”, yang
hanya dimiliki oleh segelintir orang. Namun saat ini, kreativitas bisa dimiliki
semua orang, termasuk anak usia dini. Itulah mengapa seorang guru PAUD/TK
diharapkan memiliki pengetahuan dan kreativitas yang tinggi untuk dapat
menstimulasi anak didik dengan baik, dan menghasilkan anak-anak yang cerdas,
aktif dan menghasilkan produk-produk kreatif.
I . PENGERTIAN
KREATIVITAS DAN TEORI 4P
Kreativitas merupakan
suatu proses menghasilkan sesuatu yang baru atau suatu bidang kajian yang
kompleks yang menimbulkan berbagai perbedaan dari berbagai pandangan. Perbedaan
definisi kreativitas tersebut pun merupakan definisi yang saling melengkapi,
definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya , kreativitas dapat
didefinisikan dalam 4P yaitu: pribadi, proses, pendorong, dan produk.
Adapun penjelasan dari 4P yakni:
1. Pribadi
Pada definisi ini kreativitas lebih difokuskan pada individunya sendiri, yang dapat disebut sebagai bakat.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.
Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis dsb.
2. Proses
Definisi ini kreativitas difokuskan pada proses berpikir yang dapat menciptakan ide – ide baru yang lebih inovatif dan variatif, seperti misalnya memikirkan suatu rancangan terbaru yang harus diciptakan dimasa yang akan datang.
3. Pendorong
Definisi ini lebih menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif, kemudian ditambah dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis seperti, dorongan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan guru.
4. produk
Pada definisi ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yang berkemampuan untuk mengahasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya.
Adapun penjelasan dari 4P yakni:
1. Pribadi
Pada definisi ini kreativitas lebih difokuskan pada individunya sendiri, yang dapat disebut sebagai bakat.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang ada dalam dirii seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat.
Bakat tersebut bisa seperti, bakat menyanyi, bakat menari, bakat menulis dsb.
2. Proses
Definisi ini kreativitas difokuskan pada proses berpikir yang dapat menciptakan ide – ide baru yang lebih inovatif dan variatif, seperti misalnya memikirkan suatu rancangan terbaru yang harus diciptakan dimasa yang akan datang.
3. Pendorong
Definisi ini lebih menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif, kemudian ditambah dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis seperti, dorongan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan guru.
4. produk
Pada definisi ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yang berkemampuan untuk mengahasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya.
Definisi
Konsepsional
Suatu yang menggambarkan adanya hubungan antara konsep
yang khusus dengan konsep yang akan diteliti. Konsepsional juga digunakan untuk
mendefinisikan pengertian didalam penelitian, agar tidak mengalami pembiasan
dalam pengumpulan data hingga pada tahap analisis penelitian.
Definisi Operasional
Definisi Operasional
Kretivitas merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci( suatu
gagasan.
Definisi Kreativitas menurut Clark
Clark berdasarkan
hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan :
“Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya
terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu :
berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking,
feelings, sensing and intuiting)”
II .
Teori-Teori Mengenai Kreativitas
1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah
mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang
disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Teori ini terdiri dari:
a. Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence
mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan
menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab
utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi
sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
Macam mekanisme pertahanan:
·
Represi
·
Konpensasi
·
Sublimasi
·
Rasionalisasi
·
Identifikasi
·
Introjeksi
·
regresi
·
Proyeksi
·
Pembentukan reaksI
·
Pemindahan
·
Kompartementalisasi
b. Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring
memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah
mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak”
dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai
masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat
masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi
demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)
c. Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran
kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas
tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni
dan karya-karya baru lainnya.
Teori
Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan
psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
a. Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan
fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa
aman
- Kebutuhan
akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan
akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan
aktualisasi / perwujudan diri
- Kebutuhan
estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat
Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya
(aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”.
Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari
neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang
hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash
of insight)
b. Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif,
yaitu:
- Keterbukaan terhadap
pengalaman
- Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi
seseorang (internal locus of evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis
sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan
karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi
tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
Teori
Cziksentmihalyi
- Ciri pertama
yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic
predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna
lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
- Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah
tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
- Akses terhadap
suatu bidang
Adanya sarana dan
prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati
sangat membantu pengembangan bakat.
- Access to a
field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh
penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir,
mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang
diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari
orang-orang penting.
- Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka
yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan
untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.
Ciri-ciri
Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadian kreatif yang
seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a. Pribadi kreatif
mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja
berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b. Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat
yang sama mereka juga naif. Mereka nampak
memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child
like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan
mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
c. Ciri paradoksal
ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d. Pribadi kreatif
dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada
realitas. Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa
kehilangan sentuhan masa lalu.
e. Pribadi kreatif
menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
f. Orang kreatif
dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g. Pribadi
kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat
melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
h. Orang kreatif cenderung
mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi
juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
Kelas : 1pa14
Nama Kelompok :Karlina Septiyani , Indah Anugrah , Siti Nurhikmah F.
Komentar
Posting Komentar