Hari : Sabtu,6.11.2016
Jam : 10.00
Teori motivasi
( Reinforcement Theory, Expectancy Theory, Goal
Setting Theory Dan Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Harold Maslow )
Motivasi adalah sesuatu di dalam diri manusia yang
memberi energi, yang mengaktifkan dan menggerakkan ke arah perilaku untuk
mencapai tujuan tertentu (Barnes dalam Winardi, 2007). Motivasi mengacu
pada dorongan baik dari dalam atau dari luar diri seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan (dalam Winardi,
2007).
A. Teori
Penguatan ( Reinforcement Theory )
Menurut
teori ini, ketika ingin tetap dianggap keberadaannya, maka
kita termotivasi untuk bekerja keras mencapai tujuan yang ditetapkan,
untuk memuaskan kebutuhan. Jika suatu perilaku diberi balasan yang
menyenangkan,maka cenderung diulangi pada masa mendatang. Sebaliknya,
jika perilaku diberi hukuman maka tidak akan diulangi pada masa mendatang.
Kunci teori penguatan ialah bahwa teori ini mengabaikan factor factor
seperti, sasaran, harapan, dan kebutuhan. Sebagai gantinya, teori ini hanya
memusatkan perhatian pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia mengambil
tindakan tertentu.
Implikasi Teori
Penguatan (Reinforcement Theory) :
·
Bila bekerja keras menyebabkan penghargaan
dalam bentuk gaji, bonus, peningkatan kesejahteraan, dan
promosi jabatan, serta penghargaan ini memuaskan kebutuhan,
maka karyawan akan termotivasi melanjutkan bekerja dengan
keras.
B. Teori
Harapan ( Expectancy Theory )
Teori
pengharapan menekankan perilaku yang diharapkan. Teori ini mengatakan bahwa
dengan harapan mempengaruhi perilaku tertentu seorang individu dan cenderung
bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pengharapan bahwa tindakan tersebut
akan mendapatkan hasil yang baik dari apa yang telah dilakukan. Seseorang
akan memaksimalkan sesuatu yang menguntungkan dan meminimalkan sesuatu yang
merugikan bagi pencapaian tujuan akhirnya. Jadi harapan
seseorang mewakili keyakinan seorang individu bahwa
tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh suatu tingkat kinerja tertentu.
Karyawan akan termotivasi untuk mengerahkan segala upaya ketika mereka percaya
bahwa usaha yang mereka lakukan mengarah pada penilaian kerja yang baik.
Penilaian kerja yang baik akan menghasilkan reward seperti bonus, kenaikan
gaji atau promosi.
Implikasi
Expectancy Theory :
·
Para manajer harus memastikan
bahwa karyawan dapat mencapai tingkat kinerja yang ditujukan.
·
Sistem imbalan harus berlaku jujur dan adil dalam
suatu organisasi.
·
Organisasi harus merancang pekerjaan yang dinamis dan
menantang.
·
Tingkat motivasi karyawan
harus terus dikaji melalui berbagai teknik
seperti kuesioner, wawancara personal, dan lain-lain.
C. Teori
Penetapan Tujuan ( Goal Setting Theory )
Menurut Locke
(dalam Danim 2004) teori pencapaian tujuan
menyatakan bahwa individu akan selalu melakukan
perhitungan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Di saat individu menentukan
tujuan yang harus dicapai, niat mencapai tujuan akan mengarahkan
dan memotivasi untuk mencapainya. Sehingga pencapaian tujuan akan
mempengaruhi perilaku individu dan kinerja mereka. Dengan demikian tujuan
harus secara rasional atau masuk akal.
Implikasi
Teori Penetapan Tujuan ( Goal Setting Theory )
Ketika karyawan menerima tugas yang sulit, ia akan
mengeluarkan upaya yang tinggi sampai tugas tersebut dicapai atau ditinggalkan.
D. Teori
Hierarki Kebutuhan dari Abraham Harold Maslow
Abraham
Harold Maslow mengemukakan “Hierarchy of needs theory” bahwa manusia
dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dan keinginan ini muncul dalam urutan
hirarki. Adapun kelima tingkatan tersebut adalah (Handoko dalam Ishak,
2003 ) :
1. Kebutuhan
Fisiologis ( Physiological Needs)
·
Teoritis : kebutuhan pangan, sandang, papan, bebas
dari rasa sakit
·
Implikasi : ruang istirahat, air untuk minum, liburan,
cuti, balas jasa.
2. Kebutuhan
Keamanan dan Keselamatan Kerja (Safety & Security Needs)
·
Teoritis : perlindungan dan stabilitas
·
Implikasi : pengembangan karyawan, kondisi kerja yang
aman, rencana - rencana senioritas, serikat kerja, tabungan, uang pesangon,
jaminan pensiun, asuransi.
3. Kebutuhan
Sosial (Social Needs)
·
Teorits : Cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan
diterima dalam kelompok, kekeluargaan dan sosialisasi.
· Implikasi : kelompok-kelompok kerja formal &
informal, kegiatan-kegiatan yang disponsori perusahaan, acara peringatan.
4. Kebutuhan
Penghargaan ( Esteem Needs)
· Teoritis : Status atau kedudukan, kepercayaan diri,
pengakuan, reputasi dan prestasi, apresiasi,
kehormatan diri dan penghargaan.
·
Implikasi: kekuasaan, ego, promosi, jabatan, hadiah,
status.
5. Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
· Teoritis : Penggunaan potensi diri, pertumbuhan,
pengembangan diri.
· Implikasi:Menyelesaikan penugasan-penugasan yang
bersifat menantang,melakukan pekerjaan-
pekerjaan kreatif,
pengembangan ketrampilan.
Maslow berpendapat Apabila salah satu kebutuhan sudah
terpuaskan maka kebutuhan selanjutnya menjadi dominan.
Daftar
Pustaka
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan &Efektivitas Kelompok. Jakarta
: PT. Rineka Cipta.
Winardi, J. (2007). Motivasi dan Pemotivasian dalamManajemen. PT. Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
Komentar
Posting Komentar